Jakarta (24/3). Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso mengungkapkan, pihaknya berkomitmen memperkuat 29 karakter luhur bagi pendekar dan tenaga pengamanan agar berbudi pekerti luhur. Hal itu ia katakan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LDII 2025, di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin, Ponpes Minhaajurrosyidiin, Jakarta, pada 21-23 Februari 2025. Senada dengan arahan Ketua Umum LDII, Wakil Ketua DPW LDII Gorontalo, Baso Desra sebagai perwakilan DPW Gorontalo pada Rakornas II Tahun 2025 menyampaikan akan menindaklanjuti materi dan arahan yang diperoleh ketika mengikuti Rakornas II Tahun 2025. “DPW LDII Gorontalo akan bermusyawarah untuk menyelenggarakan kegiatan guna menyukseskan instruksi dari Ketum DPP LDII.”, ujar Baso.
Baso menambahkan, penanaman karakter luhur pada tenaga pengamanan dan pendekar dilakukan untuk mencegah kasus tawuran antarperguruan silat atau arogansi ormas. Setelah adanya penandatanganan nota kesepahaman antara Pengurus Besar (PB) Persinas ASAD dan Pengurus Pusat (PP) Senkom Mitra Polri dengan DPP LDII, hal ini menjadi dasar agar tiga organisasi ini dapat melakukan sinergi dan koordinasi sehingga mampu menjadi teladan di tengah masyarakat. Hal tersebut tak lepas dari peran muballigh dan ulama LDII, yang terus menanamkan karakter luhur di majelis-majelis taklim yang diikuti para anggota perguruan silat dan ormas tersebut.
KH Criswanto menambahkan bahwa salah satu hasil Rakornas LDII kali ini, adalah untuk memperteguh kerja sama antara LDII dengan PB Persinas ASAD dan PP Senkom Mitra Polri, yang selama ini kami semua rasakan manfaatnya secara langsung. Ia mengatakan, kerja sama tersebut juga memungkinkan anggota Senkom Mitra Polri membantu keamanan berbagai kegiatan LDII. Dan juga generasi muda LDII dapat melestarikan budaya bangsa seperti pencak silat melalui perguruan silat Persinas ASAD. “LDII memiliki delapan program prioritas, di mana, empat dari delapan bidang tersebut adalah pembangunan sumberdaya manusia profesional religius. Silat bagi LDII, bukan hanya sekadar bela diri, tetapi sebagai wadah pembinaan karakter bangsa,” tegas KH Chriswanto.

Dalam Rakornas LDII disampaikan pula pentingnya bidang humas dan penguatan media massa serta media sosial. Hal itu diperlukan agar seluruh kegiatan positif yang dilakukan oleh LDII di semua grasroot dapat tersampaikan di publik. Untuk mengoptimalkan tujuan tersebut diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik. Dalam Rakornas LDII 2025, LDII mengundang aktor sekaligus praktisi pembicara publik atau public speaking, Ben Kasyafani. Ia berbagi ilmu public speaking di hadapan pengurus DPW LDII se-Indonesia.
Ben banyak mengulas kiat menghadapi audiens dalam jumlah besar maupun percakapan secara personal. Ia meminta para peserta Rakornas, untuk selalu memperhatikan calon audiens, dan memberi penekanan pada hal-hal penting yang ingin disampaikan. “Saat menjadi spokesperson, siapkan poin-poin utama yang akan disampaikan. Kenali karakter audiens, serta berlatih untuk menciptakan penyampaian yang lebih terstruktur dan percaya diri,” ujar Ben.

Ben melanjutkan, pembukaan yang kuat mampu menarik perhatian sejak awal, sementara penutupan yang efektif akan meninggalkan kesan mendalam. Ben Kasyafani berharap para peserta Rakornas LDII mendapatkan berbagai wawasan dan teknik yang dapat diterapkan dalam aktivitas kepemimpinan serta komunikasi sehari-hari, “Dengan pemahaman yang lebih baik tentang public speaking, diharapkan para pengurus LDII dapat lebih percaya diri dalam menyampaikan gagasan serta menghadapi berbagai tantangan komunikasi di era digital saat ini,” tutupnya.
Sekretaris DPW LDII Gorontalo, Jamali menyampaikan bahwa materi public speaking yang disampaika oleh Ben sangat membantu untuk bisa meningkatkan kompetensi sebagai juru bicara DPW Gorontalo. “Strategi yang diberikan mas Ben dalam mempersiapkan materi dan penguasaan pendengar menjadi dasar kita semua agar dapat menjadi pembicara yang baik. Hal tersebut dapat menambah kesan positif. Untuk saya, setelah mendengarkan pemaparan dari mas Ben, saya jadi lebih percaya diri untuk dapat berbicara di depan publik.”, tambah Jamali. (arz)
Rakornas yang kedua merupakan suatu tambahan wawasan kita bahwa pentingnya suatu organisasi untuk kemajuan Bangsa apa lagi di tunjang dengan ilmu pendidikan
Begitu pula sarana pendukung di Daerah sudah waktu kita tingkatkan
Siap pak laksanakan.