LDII Gorontalo Gelar Sosialisasi Penggunaan Teleskop untuk Pemantauan Hilal

Gorontalo, 26 Januari 2025 – DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Gorontalo mengadakan kegiatan “Sosialisasi Penggunaan Teleskop untuk Pemantauan Hilal” di Masjid Nur Hasan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, pada Minggu (26/01). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat, khususnya pengurus DPW LDII Provinsi Gorontalo, dalam menggunakan teleskop untuk pemantauan hilal, yang menjadi penentu awal bulan Hijriah.

Sosialisasi ini dipandu oleh Tim Hilal, yakni Nasrun, S.Pd., dan Ahmad Junaedi. Dalam paparannya, Nasrun menjelaskan pentingnya akurasi dalam pemantauan hilal sebagai bagian dari pelaksanaan syariat Islam, terutama terkait penentuan awal Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha.

“Pemantauan hilal bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau ahli falak, tetapi juga menjadi kewajiban bersama umat Islam untuk memahami proses ilmiah yang mendasarinya,” ujar Nasrun.

Ahmad Junaedi kemudian memberikan pelatihan teknis tentang cara mengoperasikan teleskop, mulai dari kalibrasi, penyesuaian fokus, hingga proses pengamatan hilal di lapangan. Peserta juga diajak untuk mempraktikkan langsung penggunaan teleskop yang telah disiapkan oleh panitia.

Acara ini disambut antusias oleh para peserta, termasuk tokoh agama dan masyarakat setempat. Salah seorang peserta, Lukman Arbi, S.Pd., mengungkapkan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan wawasan baru tentang bagaimana teknologi seperti teleskop dapat digunakan untuk mendukung ibadah kita. Saya berharap LDII dapat terus mengadakan kegiatan serupa di masa depan.”

Wakil Ketua Dewan Penasehat DPW LDII Provinsi Gorontalo, H. Safrun Monoarfa dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen LDII untuk mendukung dakwah berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. “Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong umat Islam di Gorontalo untuk lebih memahami dan memanfaatkan teknologi dalam menjalankan syariat Islam,” ujarnya. Sosialisasi ini diharapkan dapat memperluas partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemantauan hilal dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya integrasi antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan modern. (Sri Yulianty Mozin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *